Membangun
Jiwa Semangat Anak Dalam Melaksanakan Puasa di Bulan Suci Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, penuh ampunan dan
penuh Rahmat yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Islam. Didalam kalender
Islam pun bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang paling istimewa
dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Tak heran jika bulan Ramadhan
dijadikan umat Islam sebagai bulan untuk mencari keberkahan dan pahala yang
sebanyak-banyaknya. Bahkan ada juga umat muslim yang menjadikan bulan Ramadhan
sebagai puncak meditasi dalam membersihkan jasmani dan rohaninya. Terlepas dari
sisi kewajiban yang dijalankannya.
Dalam menyambut bulan yang penuh berkah pun bukan hanya orang-orang
dewasa dan remaja saja yang bersemangat. Melainkan anak-anak juga ikut
bersemangat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Mulai dari anak-anak yang
biasa hidup dilingkungan pesantren, dikomplek perumahan, sampai yang hidup
dikampung-kampung mereka beramai-ramai dengan penuh semangat menyanyikan
lagu-lagu pujian, shalawatan dan menyurukan orang-orang untuk berpuasa dan
bangun sahur.
Namun bagaimanakah sebenarnya peran orang tua dalam membangun semangat
anak-anaknya agar mereka bahagia dan semangat dalam menyambut bulan Ramadhan?
Sehingga dengan demikian diharapkan anak-anak tersebut ikut mencontoh orang
tuanya atau anggota keluarga yang lainnya dalam melaksanakan ibadah puasa.
Disinilah orang tua sangat berperan aktif dalam mengajarkan anaknya untuk
melakukan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini. Dengan demikian melalui
didikan dari orang tuanya anak-anak yang belum mengerti apa itu puasa bisa
mengerti yang kemudian bisa melakukan ibadah puasa seperti yang dilakukan oleh
orang-orang yang sudah baligh. Sehingga ketika nanti anak tersebut sudah dewasa
ia sudah terbiasa melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang
telah Allah perintahkan serta menjauhi segala sesuatu yang telah Allah larang.
Dalam hal ini perintah untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan juga
telah dijelaskan dalam Al-Quran dimana Allah SWT berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kamu bertaqwa “ ( Qs. Al-Baqarah: 183 ).
Dari ayat ini kita melihat denga jelas adanya
kaitan antara puasa dengan keimanan seseorang. Allah Ta’ala memerintahkan puasa
kepada orang-orang yang memiliki iman, dengan demikian Allah Ta’ala pun hanya
menerima puasa dari jiwa-jiwa yang terdapat iman didalamnya. Dan puasa juga
merupaka tanda kesempurnaan keimanan
seseorang.
Salam kenal. Ane newbie.
BalasHapusSemoga bisa berteman baik :D
Kalo mau tuker link boleh.
Saya sangat senang bila bersedia.
VeriAsha